Kisah Inspiratif dan Motivasi Singkat
Assalamu'alaikum Wr Wb.
berikut beberapa kisah inspiratif dan motivasi singkat yang dapat dibaca diamalkan atau dibagikan ke saudara-saudaranya. Tulisan-tulisan ini sebagian dari tulisan saya dan ada kutipan tulisan yang, saya rangkum dan penyusunan kalimat dan kesimpulan agar pembaca dapat mudah mengerti.
1. Gajah yang Terikat
Seorang pria lewat didepan gajah, ia pun tiba-tiba berhenti, ia bingung dan melihat makhluk-makhluk besar sedang terikat oleh tali kecil yang terikat di kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tidak ada kandang. Itu jelas bahwa gajah bisa kapan saja melepaskan diri dari ikatan mereka.
Dia melihat seorang pelatih di dekatnya dan bertanya mengapa hewan-hewan ini hanya berdiri di sana dan tidak berusaha untuk melarikan diri. "Yah," kata pelatih, "ketika mereka masih sangat muda dan jauh lebih kecil kita menggunakan ukuran tali yang sama untuk mengikat mereka dan, pada usia itu, itu cukup untuk menahan mereka. Saat mereka tumbuh dewasa, mereka dikondisikan untuk percaya bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri. Mereka percaya tali masih bisa menahan mereka, sehingga mereka tidak pernah mencoba untuk membebaskan diri. "
Pria itu kagum. hewan-hewan ini bisa setiap saat membebaskan diri dari ikatan mereka tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka terjebak tepat di mana mereka berada.
Kesimpulan : Seperti kisah ini, berapa banyak dari kita menjalani hidup tergantung kepada suatu keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu apapun itu, apa hanya karena kita pernah gagal sekali sebelumnya?
Kegagalan adalah bagian dari pembelajaran; jangan pernah menyerah perjuangan dalam hidup.
2. Kentang, Telur, dan Biji Kopi
suatu hari seorang anak perempuan mengeluh kepada ayahnya bahwa hidupnya sengsara dan bahwa dia tidak tahu bagaimana dia akan menjalaninya. Dia lelah berjuang dan berjuang sepanjang waktu. Tampaknya hanya salah satu masalah yang dapat dilesesaikan, dan masalah lainya menyusul.
Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air dan menaruhnya di atas api tinggi. Setelah tiga pot mulai mendidih, ia meletakan kentang dalam satu panci, telur di panci kedua, dan kopi bubuk kacang di panci ketiga.
Dia kemudian membiarkan mereka mendidih, tanpa mengucapkan sepatah kata kepada putrinya. Putri, mengerang dan tidak sabar menunggu, bertanya-tanya apa yang dia lakukan.
Setelah dua puluh menit dia mematikan pembakar. Dia mengambil kentang dari panci dan menempatkan mereka dalam mangkuk. Dia mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk.
Dia kemudian menyendok kopi dan meletakkannya dalam cangkir. Beralih ke nya dia bertanya. “Anakku, apa yang kamu lihat?”
“Kentang, telur, dan kopi,” dia buru-buru menjawab.
“Lihat lebih dekat,” katanya, “dan menyentuh kentang.” Dia melakukan dan mencatat bahwa mereka lembut. Dia kemudian memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus. Akhirnya, ia memintanya untuk mencicipi kopi. aroma ini yang kaya membawa senyum ke wajahnya.
“Ayah, apa artinya ini?” Tanyanya.
Dia kemudian menjelaskan bahwa kentang, telur dan biji kopi masing-masing telah menghadapi kesulitan yang sama - air mendidih.
Namun, masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
suatu hari seorang anak perempuan mengeluh kepada ayahnya bahwa hidupnya sengsara dan bahwa dia tidak tahu bagaimana dia akan menjalaninya. Dia lelah berjuang dan berjuang sepanjang waktu. Tampaknya hanya salah satu masalah yang dapat dilesesaikan, dan masalah lainya menyusul.
Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air dan menaruhnya di atas api tinggi. Setelah tiga pot mulai mendidih, ia meletakan kentang dalam satu panci, telur di panci kedua, dan kopi bubuk kacang di panci ketiga.
Dia kemudian membiarkan mereka mendidih, tanpa mengucapkan sepatah kata kepada putrinya. Putri, mengerang dan tidak sabar menunggu, bertanya-tanya apa yang dia lakukan.
Setelah dua puluh menit dia mematikan pembakar. Dia mengambil kentang dari panci dan menempatkan mereka dalam mangkuk. Dia mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk.
Dia kemudian menyendok kopi dan meletakkannya dalam cangkir. Beralih ke nya dia bertanya. “Anakku, apa yang kamu lihat?”
“Kentang, telur, dan kopi,” dia buru-buru menjawab.
“Lihat lebih dekat,” katanya, “dan menyentuh kentang.” Dia melakukan dan mencatat bahwa mereka lembut. Dia kemudian memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus. Akhirnya, ia memintanya untuk mencicipi kopi. aroma ini yang kaya membawa senyum ke wajahnya.
“Ayah, apa artinya ini?” Tanyanya.
Dia kemudian menjelaskan bahwa kentang, telur dan biji kopi masing-masing telah menghadapi kesulitan yang sama - air mendidih.
Namun, masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
kentang masuk yang kuat, keras, dan tak henti-hentinya, namun dalam air mendidih, menjadi lunak dan lemah.
Telur adalah rapuh, dengan kulit luar yang tipis melindungi interior cair sampai dimasukkan ke dalam air mendidih. Kemudian bagian dalam telur menjadi keras.
Namun, biji kopi tanah yang unik. Setelah mereka terkena air mendidih, mereka mengubah air dan menciptakan sesuatu yang baru.
ia bertanya putrinya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kamu menanggapinya? Apakah kamu kentang, telur, atau biji kopi? “
Kesimpulan : Dalam hidup, setiap individu pasti mengalami kesulitan masalah yang harus dihadapi tinggal bagaiamana individu menyikapi permasalahan tersebut apakah seperti kentang, telur, atau biji kopi tadi.
3. Kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu
Di sebuah taman, terdapat taman bunga mawar yang sedang berbunga. Mawar-mawar itu mengeluarkan aroma yang sangat harum. Dengan warna-warni yang cantik, banyak orang yang berhenti untuk memuji sang mawar. Tidak sedikit pengunjung taman meluangkan waktu untuk berfoto di depan atau di samping taman mawar. Bunga mawar memang memiliki daya tarik yang menawan, semua orang suka mawar, itulah salah satu lambang cinta.
Sementara itu, di sisi lain taman, ada sekelompok pohon bambu yang tampak membosankan. Dari hari ke hari, bentuk pohon bambu yang begitu saja, tidak ada bunga yang mekar atau aroma wangi yang disukai banyak orang. Tidak ada orang yang memuji pohon bambu. Tidak ada orang yang mau berfoto di samping pohon bambu. Maka tak heran jika pohon bambu selalu cemburu saat melihat taman mawar dikerumuni banyak orang.
“Hai bunga mawar,” ujar sang bambu pada suatu hari. “Tahukah kau, aku selalu ingin sepertimu. Berbunga dengan indah, memiliki aroma yang harum, selalu dipuji cantik dan menjadi saksi cinta manusia yang indah,” lanjut sang bambu dengan nada sedih.
Mawar yang mendengar hal itu tersenyum, “Terima kasih atas pujian dan kejujuranmu, bambu.” ujarnya. “Tapi tahukah kau, aku sebenarnya iri denganmu.”
Sang bambu keheranan, dia tidak tahu apa yang membuat mawar iri dengannya. Tidak ada satupun bagian dari bambu yang lebih indah dari mawar. “Aneh sekali, mengapa kau iri denganku?”
“Tentu saja aku iri denganmu. Coba lihat, kau punya batang yang sangat kuat, saat badai datang, kau tetap bertahan, tidak goyah sedikitpun,” ujar sang mawar. “Sedangkan aku dan teman-temanku, kami sangat rapuh, kena angin sedikit saja, kelopak kami akan lepas, hidup kami sangat singkat,” tambah sang mawar dengan nada sedih.
Bambu baru sadar bahwa dia punya kekuatan. Kekuatan yang dia anggap biasa saja ternyata bisa mengagumkan di mata sang mawar. “Tapi mawar, kamu selalu dicari orang. Kamu selalu menjadi hiasan rumah yang cantik, atau menjadi hiasan rambut para gadis,”
Sang mawar kembali tersenyum, “Kamu benar bambu, aku sering dipakai sebagai hiasan dan dicari orang, tapi tahukah kamu, aku akan layu beberapa hari kemudian, tidak seperti kamu,”
Bambu kembali bingung, “Aku tidak mengerti,”
“Ah bambu..” ujar mawar sambil menggeleng, “Kamu tahu, manusia sering menggunakan dirimu sebagai alat untuk mengalirkan air. Kamu sangat berguna bagi tumbuhan yang lain. Dengan air yang mengalir pada tubuhmu, kamu menghidupkan banyak tanaman,” lanjut sang mawar. “Aku jadi heran, dengan manfaat sebesar itu, seharusnya kamu bahagia, bukan iri padaku,”
Bambu mengangguk, dia baru sadar bahwa selama ini, dia telah bermanfaat untuk tanaman lain. Walaupun pujian itu lebih sering ditujukan untuk mawar, sesungguhnya bambu juga memiliki manfaat yang tidak kalah dengan bunga cantik itu. Sejak percakapan dengan mawar, sang bambu tidak lagi merenungi nasibnya, dia senang mengetahui kekuatan dan manfaat yang bisa diberikan untuk makhluk lain.
Telur adalah rapuh, dengan kulit luar yang tipis melindungi interior cair sampai dimasukkan ke dalam air mendidih. Kemudian bagian dalam telur menjadi keras.
Namun, biji kopi tanah yang unik. Setelah mereka terkena air mendidih, mereka mengubah air dan menciptakan sesuatu yang baru.
ia bertanya putrinya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kamu menanggapinya? Apakah kamu kentang, telur, atau biji kopi? “
Kesimpulan : Dalam hidup, setiap individu pasti mengalami kesulitan masalah yang harus dihadapi tinggal bagaiamana individu menyikapi permasalahan tersebut apakah seperti kentang, telur, atau biji kopi tadi.
3. Kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu
Di sebuah taman, terdapat taman bunga mawar yang sedang berbunga. Mawar-mawar itu mengeluarkan aroma yang sangat harum. Dengan warna-warni yang cantik, banyak orang yang berhenti untuk memuji sang mawar. Tidak sedikit pengunjung taman meluangkan waktu untuk berfoto di depan atau di samping taman mawar. Bunga mawar memang memiliki daya tarik yang menawan, semua orang suka mawar, itulah salah satu lambang cinta.
Sementara itu, di sisi lain taman, ada sekelompok pohon bambu yang tampak membosankan. Dari hari ke hari, bentuk pohon bambu yang begitu saja, tidak ada bunga yang mekar atau aroma wangi yang disukai banyak orang. Tidak ada orang yang memuji pohon bambu. Tidak ada orang yang mau berfoto di samping pohon bambu. Maka tak heran jika pohon bambu selalu cemburu saat melihat taman mawar dikerumuni banyak orang.
“Hai bunga mawar,” ujar sang bambu pada suatu hari. “Tahukah kau, aku selalu ingin sepertimu. Berbunga dengan indah, memiliki aroma yang harum, selalu dipuji cantik dan menjadi saksi cinta manusia yang indah,” lanjut sang bambu dengan nada sedih.
Mawar yang mendengar hal itu tersenyum, “Terima kasih atas pujian dan kejujuranmu, bambu.” ujarnya. “Tapi tahukah kau, aku sebenarnya iri denganmu.”
Sang bambu keheranan, dia tidak tahu apa yang membuat mawar iri dengannya. Tidak ada satupun bagian dari bambu yang lebih indah dari mawar. “Aneh sekali, mengapa kau iri denganku?”
“Tentu saja aku iri denganmu. Coba lihat, kau punya batang yang sangat kuat, saat badai datang, kau tetap bertahan, tidak goyah sedikitpun,” ujar sang mawar. “Sedangkan aku dan teman-temanku, kami sangat rapuh, kena angin sedikit saja, kelopak kami akan lepas, hidup kami sangat singkat,” tambah sang mawar dengan nada sedih.
Bambu baru sadar bahwa dia punya kekuatan. Kekuatan yang dia anggap biasa saja ternyata bisa mengagumkan di mata sang mawar. “Tapi mawar, kamu selalu dicari orang. Kamu selalu menjadi hiasan rumah yang cantik, atau menjadi hiasan rambut para gadis,”
Sang mawar kembali tersenyum, “Kamu benar bambu, aku sering dipakai sebagai hiasan dan dicari orang, tapi tahukah kamu, aku akan layu beberapa hari kemudian, tidak seperti kamu,”
Bambu kembali bingung, “Aku tidak mengerti,”
“Ah bambu..” ujar mawar sambil menggeleng, “Kamu tahu, manusia sering menggunakan dirimu sebagai alat untuk mengalirkan air. Kamu sangat berguna bagi tumbuhan yang lain. Dengan air yang mengalir pada tubuhmu, kamu menghidupkan banyak tanaman,” lanjut sang mawar. “Aku jadi heran, dengan manfaat sebesar itu, seharusnya kamu bahagia, bukan iri padaku,”
Bambu mengangguk, dia baru sadar bahwa selama ini, dia telah bermanfaat untuk tanaman lain. Walaupun pujian itu lebih sering ditujukan untuk mawar, sesungguhnya bambu juga memiliki manfaat yang tidak kalah dengan bunga cantik itu. Sejak percakapan dengan mawar, sang bambu tidak lagi merenungi nasibnya, dia senang mengetahui kekuatan dan manfaat yang bisa diberikan untuk makhluk lain.
4. Perpisahan Awal bagi yang Baru
“Perpisahan adalah awal bagi yang baru. Seperti burung elang saat meninggalkan anak-anaknya. Seperti ular yang membuang kulit luarnya di musim panas. Juga seperti letupan dalam buih, setiap hentakan perpisahan selalu melahirkan pencerahan yang akan terbekal dalam waktu selanjutnya.
Tidak perlu benci, tidak perlu dendam, tidak perlu pembalasan. Seperti air yang selalu mengalir ke bawah, perpisahan adalah alami. Meninggalkan dan ditinggalkan selalu menjadi bagian hidup anak manusia. Sebab, kelak setiap orang pasti akan meninggalkanmu. Atau justru kamu yang akan meninggalkan mereka.
Tidak perlu benci, tidak perlu dendam, tidak perlu pembalasan. Seperti air yang selalu mengalir ke bawah, perpisahan adalah alami. Meninggalkan dan ditinggalkan selalu menjadi bagian hidup anak manusia. Sebab, kelak setiap orang pasti akan meninggalkanmu. Atau justru kamu yang akan meninggalkan mereka.
Tidak ada kebersamaan yang abadi. Bumi selalu berputar. Pagi selalu hadir sebagai titik pisah antara malam dan siang. Seperti anak panah yang melesat dari busurnya, anak panah itu akan berlari menuju sasaran, dan busur pun kembali siap menjadi pelontar bagi yang lain. Itulah proses. Itulah roda. Itulah waktu.
Perpisahan pasti berbekas. Setiap keratan dan sayatannya adalah hasil dari pisau-pisau tajam kehidupan yang mengukir lembut setiap jengkal tubuhmu. Terima dan resapi itu, kelak karena perpisahan engkau akan menjumpai bahwa setiap helai hatimu telah menjadi lebih indah dari sebelumnya. Bukankah benang sari harus meninggalkan tangkainya, lalu memeluk erat putik bunga, untuk menjadi buah?”
Setelah beberapa waktu meresapi kata-kata gurunya, aura cerah memancar dari wajah anak muda itu. Ia pun undur diri dan mulai melangkah melanjutkan hidupnya
Perpisahan pasti berbekas. Setiap keratan dan sayatannya adalah hasil dari pisau-pisau tajam kehidupan yang mengukir lembut setiap jengkal tubuhmu. Terima dan resapi itu, kelak karena perpisahan engkau akan menjumpai bahwa setiap helai hatimu telah menjadi lebih indah dari sebelumnya. Bukankah benang sari harus meninggalkan tangkainya, lalu memeluk erat putik bunga, untuk menjadi buah?”
Setelah beberapa waktu meresapi kata-kata gurunya, aura cerah memancar dari wajah anak muda itu. Ia pun undur diri dan mulai melangkah melanjutkan hidupnya
5. Selalu Ada Matahari di Balik Awan
Suatu hari dilihatnya beberapa anak kecil yang berlarian. Anak-anak itu tertawa riang dan tak terlihat raut kesedihan di wajah mereka. Seorang anak menendang bola dan masuk ke dalam kamar Danu. Anak itu berlari menemui Danu untuk meminta bolanya.
“Hai, aku ingin bolaku,” kata anak itu.
“Aku Danu, aku tak bisa cepat mengambilkan bolamu karena aku ada di atas kursi roda.”
“Panggil aku Damar. Kau sakit Danu?”
“Ya, dokter bilang umurku tidak lama lagi.”
“Kau sedih karena kau akan mati?”
“Tentu saja.”
“Nikmatilah hidupmu seperti aku menikmati hidupku. Kau tidak bertanya mengapa kepalaku botak?”
“Oh, aku baru saja menyadarinya. Ada apa dengan kepalamu, Damar?”
“Aku mengidap kanker otak. Aku akan mati, dokter bilang itu setahun yang lalu. Tapi nyatanya aku masih bisa tertawa hingga saat ini. Pasrah saja kepada Tuhan Danu. Karena hidup dan mati hanya di tangan-Nya. Bersyukurlah bila kita masih bisa bernapas pada hari ini dan bergembiralah bersama kami.”
Ada aliran hangat di tubuh Danu. Ada kekuatan baru untuk bangkit dari kursi roda. Danu menatap senyumnya sendiri di depan cermin dan ia mendapati dirinya yang dulu telah kembali lagi. Kini Danu lebih bisa bersyukur karena masih bisa melihat matahari setiap pagi.
“Aku juga ingin bahagia,” doa Danu.
Kesimpulan : Selalu ada jawaban di setiap persoalan. Selalu ada matahari di balik awan hitam. Selalu ada tangan yang kuat ketika beban yang kita pikul terasa berat.
Selalu ada kebahagiaan ketika kita mampu untuk bersyukur.
6. Kisah 2 Bibit Tanaman
Ada dua bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. kemudian bibit pertama berkata "Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku diatas kerasnya tanah ini."
"aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam kepada musim semi. aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku".
Bibit itu pun tumbuh semakin menjulang.
Bibit kedua bergumam, "Aku takut, jika kutanamkan akarku kedalam tanah ini, aku tak tau apa yang akan ku temui di dalam sana. Bukankan disana gelap ? "
"Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang ? Tunasku pasti akan terkoyak"
"apa yang akan terjadi nanti dika tunasku terbuka dan siput siput mencoba untuk memakannya ? Pasti jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah. Tidak akan lebih baik jika menunggu sampai semuanya aman"
Kemudian bibit itu pun tetap menunggu dalam kesendiriannya. lalu beberapa pekan kemudian seekor ayang mengais tanah itu , menemukan bibit kedua dan segera mencaploknya sebagai santapan.
Kesimpulan : Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup, Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani dalam kehidupan. Zona nyaman sering sekali berhasil membuai, dan kadangkala membuat kita seperti mati suri.
Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tidak mau melangkah man dan menatap realita hidup, Kerap kali kita terpenjara oleh pola pikir kita sendiri yang akhirnya memilih untuk mundur diam , tidak melakukan apa apa.
Menghadapi masalah akan membuat kita tegar saat mengarungi rintangan hidup. Karena hidup adalah pilihan, Hadapilah dengan gagah, dan pilihlah dengan saura hati nurani yang bijak
-Taufiq Al Idrus
Kisah Inspiratif Dan Motivasi Singkat - Semoga Bisa Bermanfaat >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Kisah Inspiratif Dan Motivasi Singkat - Semoga Bisa Bermanfaat >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Kisah Inspiratif Dan Motivasi Singkat - Semoga Bisa Bermanfaat >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK